Jumat, 08 Juni 2012

Penting dzikir

PENTINGNYA DZIKIR

Dzikir yg berarti mengingat sangat penting bagi seorang mu’min. Allah saw berfirman dalam alQuran:
وَمَنْ يُعْرِضْ عَنْ ذِكْرِ رَبِّهِ يَسْلُكْهُ عَذَابًا صَعَدًا (Al-Jin 17 )  
“barang siapa berpaling dari dzikir tuhannya, maka allah akan memasukkannya dalam adzab yg berat”
Allah juga mensifati orang yg lupa akan dzikinya dengan orang yg telah dikuasai setan dan termasuk dalam golongan setan wal’iyadz billah:
اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمُ الشَّيْطَانُ فَأَنْسَاهُمْ ذِكْرَ اللَّهِ أُولَئِكَ حِزْبُ الشَّيْطَانِ أَلَا إِنَّ حِزْبَ الشَّيْطَانِ هُمُ الْخَاسِرُون
(Al-Mujadalah )
“setan telah menguasai mereka dan menjadikannya lupa kepada dzikir allah, mereka itulah golongan setan. Ingatlah sesungguhnya golongan syetan adalah orang-orang yg merugi”


Sholat dan alQuran sebagai dzikir 

Akan tetapi dzikir apakah yg dimaksud? Dalam alquran kata dzikir kebanyakan digunakan untuk dua hal pertama sholat, kedua alquran. Allah saw berfirman:
وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ بُكْرَةً وَأَصِيلً ( Al-Insan 25 )ا   
“dan berdzikirlah dengan nama tuhanmu pada awal hari dan akhirnya”
Imam qurtubi berkata tentang maksud ayat diatas, “yakni; sholatlah pada awal hari dan akhirnya”. Di ayat yg lain Allah berfirman:
إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي  (( Thoha
“Sesungguhnya aku adalah allah tiada tuhan selain aku, maka sembahlah aku dan dirikanlah sholat untuk mengingatku”

Dalam surat alhijr allah berfirman:
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
Sesungguhnya kami menurunkan Adzikr-yakni Alquran- dan sesungguhnya kami benar-benar akan menjaganya 

Dalam surat Az-Zukhruf ayat 44 disebutkan:
وَإِنَّهُ لَذِكْرٌ لَكَ وَلِقَوْمِكَ وَسَوْفَ تُسْأَلُون
“sesungguhnya alquran merupakan Dzikir bagimu dan bagi kaummu dan kelak kalian akan ditanyai mengenainya”

Semua hal tersebut menunjukkan pentingnya sholat dan alquran sebagai dzikir yg bagi orang yg berpaling dari salah satunya akan mendapatkan kesengsaraan dan kerugian. Karena itulah dalam surat al-Maa’un allah berfirman :
فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ ، الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ،
“celakalah orang yg sholat, yg dalam sholatnya mereka lalai”

Kelak ahli surga diakhirat nanti akan bertanya kepada penduduk ahli neraka “Apa yg menyebabkanmu masuk neraka?” merekapun menjawab ” kami tdk termasuk orang-orang yg sholat” seperti yg disebutkan dalam surat Al-Mudatstsir ayat 38-43:
كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ رَهِينَةٌ، إِلَّا أَصْحَابَ الْيَمِينِ ، فِي جَنَّاتٍ يَتَسَاءَلُونَ ، عَنِ الْمُجْرِمِينَ ، مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ ، قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ
  “Setiap jiwa tertawan disebabkan apa yg telah diperbuatnya kecuali Ashhabul Yamin –yaitu orang-orang beriman- disurga mereka bertanya tentang orang-orang kafir, “apa yg menyebabkanmu masuk kedalam neraka saqor?”. Mereka menawab ” kami bukan termasuk orang-orang yg melaksanakan sholat”

Mengenai Alquran Allah berfirman :

وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ ذُكِّرَ بِآَيَاتِ رَبِّهِ ثُمَّ أَعْرَضَ عَنْهَا إِنَّا مِنَ الْمُجْرِمِينَ مُنْتَقِمُونَ
“Dan siapakah yg lebih dzolim daripada orang yg disebutkan ayat-ayat tuhan padanya kaemudian berpaling padanya?!. Sesungguhnya kami akan membalas orang-orang yg berdosa”

Artinya tidak ada lagi yang lebih dzalim dari orang yang berpaling dari Alquran.
Kelak ketika berkelompok-kelompok orang hendak dimasukkan neraka mereka ditanya, “bukankah telah datang pada kalian seorang pemberi peringatan?”, mereka pun menjawab :
قَالُوا بَلَى قَدْ جَاءَنَا نَذِيرٌ فَكَذَّبْنَا وَقُلْنَا مَا نَزَّلَ اللَّهُ مِنْ شَيْءٍ إِنْ أَنْتُمْ إِلَّا فِي ضَلَالٍ كَبِيرٍ، وَقَالُوا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِي أَصْحَابِ السَّعِيرِ
Mereka menjawab: “Benar ada”, sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami mendustakan(nya) dan kami katakan: “Allah tidak menurunkan sesuatupun; kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar.” (Al-Mulk)
Dan mereka berkata: “Sekiranya kami mendengarkan atau mengangan-angannya niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala.”
Artinya seumpama mereka mau mendengar dan mengangan-angankan apa-apa yang dibawa sang pemberi peringatan, mereka tidak akan menjadi penghuni neraka sa’iir. Hal ini sekaligus menunjukkan orang-orang yang enggan mendengar dan mempelajari Alquran dapat terjerumus dalam panasnya api neraka, tepat seperti firman Allah ““barang siapa berpaling dari dzikir tuhannya, maka allah akan memasukkannya dalam adzab yg berat”. Itulah kiranya mengapa justru banyak alumni pesantren yang pada akhirnya mendukung paham sesat liberalisme, dimana yang demikian itu disebabkan karena pendidikan Alquran masih merupakan menu sampingan dibanyak pondok pesantren. Kebanyakan pesantren lebih mementingkan pengajaran ilmu fiqih dan Alat.

Karena itu saudaraku, penting bagi kita untuk menjaga dua hal ini. Senantiasa menjaga shalat, sesuai dengan rukun dan syarat-syaratnya, membaca Alquran dan mengangan-angan maknanya atau membaca tafsirnya, agar kita terhindar dari panasnya neraka. Wallahu A’lam.

Tidak ada komentar: